Peran Pembiayaan Ba’i Bitsamanil Ajil Terhadap Pemberdayaan Usaha Mikro Di Bmt (Studi Kasus Pada Koperasi BMT-MMU Sidogiri Cabang Wonorejo)

Judul Skripsi : Peran Pembiayaan Ba’i Bitsamanil Ajil Terhadap Pemberdayaan Usaha Mikro Di Bmt(Studi Kasus Pada Koperasi BMT-MMU Sidogiri Cabang Wonorejo)

Bidang Studi : Ekonomi
Penyusun : NIELA AMALIA
Penjelasan Skripsi :

Baitul maal wat tamwil (BMT) adalah lembaga keuangan mikro yang di operasikan dengan prinsip bagi hasil untuk menumbuhkembangkan bisnis usaha mikro dalam rangka mengangkat derajat dan martabat serta membela kepentingan kaum fakir miskin. Dan ada beberapa produk yang ada di BMT-MMU Sidogiri cabang Wonorejo, yaitu: ba’i bitsamanil ajil, murabahah (MRA), mudharabah (MDA), musyarakah (MSA) dan qordhul hasan (QH). Dari produk yang ada peneliti tertarik untuk meneliti produk BBA, karena BBA adalah produk yang paling banyak di minati oleh banyak nasabah khususnya para usaha mikro. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui peran pembiayaan BBA terhadap pemberdayaan usaha mikro serta upaya yang dilakukan BMT dalam menanggulangi keterlambatan pembayaran pembiayaan BBA pada para usaha mikro.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan diskriptif. Dalam proses pengambilan data penulis menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan data yang digunakan berupa data primer dan sekunder. Teknik analisis data yang digunakan adalah mengumpulkan semua data yang ada baik data primer dan sekunder kemudian menganalisis dan mengambil kesimpulan dari data tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa peran pembiayaan BBA terhadap pemberdayaan usaha mikro yaitu dalam bentuk: BMT menyediakan barang bagi calon nasabahnya yang umumnya para pedagang kaki lima, pedagang sayur dan lain-lain untuk mengembangkan usahanya dan untuk menyalurkan ketrampilan yang dimiliki terbukti dari tahun ke tahun nasabahnya selalu meningkat, pada tahun 2005 sebanyak 882 orang, sedangkan pada tahun 2006 sebanyak 1.128 orang, begitu juga tahun 2007 sebanyak 1.480 orang. Dan upaya yang dilakukan BMT untuk menanggulangi adanya keterlambatan pembayaran, yaitu: yang pertama BMT memberikan perpanjangan waktu pembayaran, yang kedua BMT akan memberian surat peringatan kepada nasabah yaitu SP I, SP II sampai SP III, dan yang ketiga BMT akan menyita jaminan (agunan) dari nasabah tersebut.

SILAHKAN DOWNLOAD SKRIPSI DISINI
KLIK 2X link download agar link download tidak error/404.

The Latest Article :